Mengetahui contoh kasus penipuan asuransi bisa membuat Mami dan kita semua menjadi lebih waspada.
Meski saat ini mungkin Mami merasa kalau perusahaan asuransi yang Mami jalani aman-aman saja, tapi apa salahnya untuk mengetahui kasus-kasus yang sebelumnya?
Tanpa berlama-lama lagi, ayo langsung saja kita bahas!
Modus Penipuan Asuransi

Sumber: Pexel
-
Mami Tidak Diberikan Saran untuk Memberitahu Kondisi Kesehatan Mami yang Sesungguhnya di Formulir Aplikasi Polis
Umumnya agen asuransi atau pihak asuransi akan menawarkan Mami untuk mengisi formulir aplikasi asuransi.
Nah, agen asuransi yang “nakal” biasanya mereka tidak memberikan penawaran kepada Mami untuk jujur tentang kondisi kesehatan yang sesungguhnya atau bahkan tidak diberikan pertanyaan seputar kesehatan.
Tujuannya agar proses pembuatan asuransi semakin mudah dan lancar.
-
Agen Asuransi atau Pihak Asuransi Tidak Meneruskan Premi Asuransi ke Proses Selanjutnya
Rata-rata mereka hanya ingin menyimpan premi asuransi untuk dirinya sendiri.
Nah, agar Mami tidak menjadi korban penipuan sebaiknya Mami tidak mentransfer uang premi ke rekening pribadi agen asuransi tapi langsung mentransfer ke rekening perusahaan asuransi.
-
Mami Tidak Dijelaskan tentang Produk Asuransi Secara detail
Lagi-lagi tujuannya agar proses pembelian produk asuransi bisa dilakukan dengan cepat sehingga mereka bisa mendapatkan komisi.
Agar Mami mau dan tidak berubah pikiran, mereka akan memberikan ilustrasi yang paling “menjanjikan”mereka akan memberikan ilustrasi yang paling “menjanjikan” kepada Mami sebagai calon nasabah.
Jika asumsi investasi berkembang dengan optima, maka Mami akan diminta untuk membayar premi secara tunai selama 10 tahun saja, kemudian premi selanjutnya bisa diambil dari nilai tunai.
Contoh Kasus Penipuan Asuransi Terbesar di Indonesia
Kasus penipuan asuransi terbesar di Indonesia salah satunya ada pelaku penipuan polis asuransi yang membawa Rp114 Miliar.
Dikutip dari Kumparan, pelaku memberikan iming-iming bunga 9%, bonus cashback, mobil, handphone, dan tiket dalam maupun luar negeri yang tidak diatur oleh pihak perusahaan.
Agar aksinya semakin mulus, ia pun menerbitkan polis asuransi yang tidak terdaftar di perusahaan tanpa sepengetahuan pihak nasabah maupun membuat rekening sebagai tempat penampungan uang calon nasabah.
Parahnya lagi, pelaku melakukan refund premi tanpa sepengetahuan nasabah yang ditransfer ke rekening fiktif dan penggelapan premi asuransi.
Total kerugiannya ada sekitar Rp114 Miliar dengan jumlah korban sebanyak 9 korban di Sulawesi Utara.
Pelajaran yang bisa diambil dari kasus ini adalah sebaiknya, sebaiknya Mami tidak mudah percaya dengan iming-iming atau penawaran yang diberikan oleh pihak asuransi.
Jika penawarannya berlebihan, Mami wajib untuk menaruh curiga.
Percayakan Asuransi Mami ke Mami Asuransi!
Meski tidak sedikit kasus penipuan asuransi yang ada di Indonesia tapi Mami tidak perlu khawatir.
Karena ada loh kok agen asuransi terpercaya Allianz yang bisa Mami andalkan, yaitu Mami Asuransi.
Mami Asuransi akan memberikan konsultasi produk yang sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial Mami.
Jadi, masih khawatir menjadi korban penipuan asuransi? Sebaiknya, percayakan rekomendasi produk asuransi Mami ke Mami Asuransi!