Di akhir tahun 2024, asuransi jiwa mengalami tekanan di sisi aset yang membuat tantangan ini diantisipasi para pemain industri di tahun 2025.
Pertumbuhan total aset asuransi Indonesia meningkat 2,03% yoy (year on year) menjadi Rp 1,133,87 triliun sepanjang tahun 2024. Pertumbuhan ini terdiri atas aset asuransi non komersial 0,54% dan pertumbuhan aset komersial yang naik 2,4%.
Walau demikian, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun (KEPPDP) Ogi Prastomiyono menyatakan bahwa terdapat penurunan pertumbuhan aset di industri asuransi jiwa, terutama di satu bulan terakhir.
Ogi juga merinci, pertumbuhan aset asuransi jiwa tercatat di kisaran 2,03% year on year per bulan Desember 2024. Ke depannya Ogi berharap, tahun 2025 dapat menjadi momen perbaikan untuk asuransi.
Ia juga menyebutkan kisaran pertumbuhan aset asuransi umum dan reasuransi bisa tumbuh 8-10%, dana pensiun 9-11%, dan asuransi jiwa 2-4% di tahun 2025.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu tak menampik bahwa industri sedang mengalami transisi dari aturan lama ke sistem dan aturan baru.
Togar juga menyampaikan, pertumbuhannya masih tetap di bawah 5%, tetapi lebih kepada disebabkan perubahan sistemnya. Namun dari bagian revenue menurutnya akan ada peningkatan.
Beberapa penyesuaian yang dimaksud Togar diantaranya yaitu mencakup di dalamnya aturan baru penjualan Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi atau disingkat PAYDI serta pelaksanaan sistem pelaporan keuangan berdasarkan PSAK 117.
Jika mengacu pada data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), total aset asuransi jiwa per bulan Desember 2023 tercatat sebesar Rp 614,61 triliun. Secara year on year, nilainya tumbuh sebesar 0,7%.