Mami sering bertanya-tanya, sebenarnya seperti apa mindset mengelola keuangan rumah tangga yang harus dimiliki?
Mindset keuangan rumah tangga merupakan dasar bepikir yang efektif dan sangat penting untuk menjaga stabilitas keuangan keluarga.
Jika Mami dan keluarga sudah memiliki mindset yang tepat, keputusan keuangan yang lebih bijak akan lebih mudah diambil.
Lalu, apa saja mindset yang harus dimiliki untuk mengelola keuangan keluarga? Ayo, langsung saja kita bahas!
Mengelola Keuangan Rumah Tangga itu Soal Mindset!
Sumber: Pexels
Menurut Forbes, mindset mengelola keuangan dan membentuk tubuh saat gym adalah dua perbandingan yang sangat relevan karena di dalam keduanya, seseorang tidak bisa curang.
Mereka harus disiplin dan tujuannya terhitung dengan baik. Analoginya begini, ketika Mami ingin menurunkan berat badan atau membentuk tubuh menjadi lebih baik, Mami tentu haruss straight pada strategi diet tertentu.
Begitu juga dengan mengelola keuangan, Mami harus memiliki mindset yang tepat. Misalnya, Mami ingin pensiun dini maka jalan yang Mami tempuh untuk bisa sampai ke tujuan tersebut harus terhitung dengan baik.
Agar usaha Mami untuk bisa pensiun dini berjalan dengan baik, sebaiknya Mami berbicara dengan penasehat keuangan agar angan-angan Mami ini bisa terwujud.
Seperti Apa Mindset Mengelola Keuangan Rumah Tangga yang Harus Dimiliki?
Mindset mengelola keuangan rumah tangga ini datang dari seorang freelance self-development blog writer bernama Emma Carey.
Ia mengatakan dalam tulisannya kalau, mempunyai pemikiran positif tentang uang bisa dibilang susah-susah gampang alias rumit.
Kalau Anda ingin memliki relasi yang baik tentang uang, Anda harus memperbaiki mindset tentang uang.
1. Mulai dengan Menulis Cerita Keuangan Mami
Coba Mami tuliskan, apa yang Mami rasakan soal uang? Atau, bagaimana keluarga asal Mami membentuk konsep “uang” dalam diri Mami? Dan apa yang orang-orang sekitar Mami katakan soal uang?
Jawaban Mami, akan membentuk core terluar dari diri Mami tentang uang. Contohnya begitu, jika lingkungan sekitar atau keluarga Mami mengatakan kita tidak akan beli barang mahal itu, sampai kapan pun tidak bisa.
Maka begitu terus yang Mami pikirkan tanpa ada effort yang berarti di dalamnya. Namun sebaliknya, jika lingkungan sekitar atau keluarga asal Mami mengatakan barang ini adalah barang mahal tapi kita pasti bisa membelinya.
Rangkaian jawaban ini tentunya yang membentuk identitas Mami tentang uang hingga sekarang.
2. Apa Pembicaraan Diri tentang Uang yang Negatif?
Lingkungan sekitar Mami mungkin sering mengeluh tentang kondisi keuangan yang mereka punya.
Tidak sedikit orang yang sadar kalau berbicara negatif tentang uang bisa menyakiti kesehatan mental dirinya sendiri.
Contohnya seperti berkata, aku tidak memiliki banyak uang bisa diartikan kalau sebenarnya dia merasa tidak cukup untuk dirinya sendiri.
Atau, perkataan yang berbunyi aku tidak pernah bisa membeli itu bisa diartikan sebenarnya dia merasa gagal.
Kalau Mami atau anggota keluarga Mami yang mengatakan hal tersebut berulang-ulang, katakan padanya kalau: oh nggak! Otak kamu lagi ngebohongin kamu nih. Itu bener-bener nggak ada faktanya kok.
3. Dengarkan Afirmasi tentang Uang yang Cocok untuk Mami
Sebenarnya, Carey bukan orang yang terbiasa dengan self-affirmation. Mungkin, Mami juga orang yang setuju dengan Mami.
Terkadang ada beberapa self-affirmation yang mental begitu saja dan sangat bukan “aku banget”.
Namun akhirnya, Carey tersadar kalau sebenarnya self-affirmation itu soal berkata ke alam bawah sadar kita.
Jika Mami merasa self-affirmation itu terlalu nggak realistis, cukup dengarkan saja bahkan ketika Mami ingin pergi tidur.
Lama-lama, kata-kata itu akan meresap ke dalam otak dan siapa yang bisa menebak jika suatu hari akan menjadi kenyataan?
4. Bayangkan Rencana Keuangan Mami Terwujud
Bermanifestasi itu ibarat kotak peratan yang di dalamnya ada alat-alat yang Mami butuhkan untuk mengejar keinginan Mami.
Alat-alat yang ada di dalamya bisa terdiri dari memvisualisasikan dan berafirmasi tentang hal-hal yang Mami inginkan.
Bukan cuma soal membayangkan hal-hal yang ingin Mami capai, memvisualisasikan juga berarti Mami bisa menyentuh, mendengar, bahkan merasakannya.
Sekarang coba Mami bayangkan kalau Mami menerima jumlah uang yang Mami selama ini butuhkan dan bayangkan kalau Mami sudah memilikinya.
Konsistensi adalah kunci – Emma Carey
Jika Mami sudah berhasil melakukannya, sekarang Mami perlu konsisten melakukannya setiap mau tidur dan bangun tidur.
Lama-lama kebiasaan ini meresap dalam tubuh dan seakan-akan Mami hidup di antara kenyataan dan fiksi.
Hingga akhirnya, pintu-pintu sumber uang terbuka dan ay ay! Mami mendapatkan apa yang Mami inginkan selama ini!
Apalagi kalau bukan keuangan keluarga yang stabil dan dana pensiun yang optimal.
5. Ambil Tanggung Jawab & Risiko Keuangan Mami
Apakah Mami sudah mencoba untuk budgeting? Jika sudah, berarti Mami sudah berupaya untuk mengambil tanggung jawab dan risiko keuangan Mami dan keluarga di masa depan.
Namun jika belum, bisa jadi Mami masih terjebak dalam controll issue yang membuat Mami kesulitan untuk mengatur keuangan.
Kalau hal ini terjadi dengan Mami, cobalah untuk berpikir lebih logic dengan pertanyaan-pertanyaan:
- Apakah yang mau saya beli adalah barang yang sangat, sangat, sangat berguna?
- Apakah Mami sudah menginginkannya sejak lama?
- Apakah barang yang dibeli memiliki manfaat untuk jangka panjang?
Hati-hati karena jika Mami terus-menerus membeli barang-barang yang sebenarnya Mami tidak butuhkan, bisa jadi Mami kurang bisa mengatur mindset Mami tentang uang.
Jangan Dipendam Sendiri, Tumpahkan lewat Layanan Konsultasi Gratis Kami!
Setelah memahami mindset mengelola keuangan yang benar, apakah Mami justru merasa belum cukup bisa melakukannya?
Kalau begitu, ceritakan keluhan dan kegundahan Mami saja ke Mami Asuransi.
Karena Mami Asuransi menyediakan layanan konsultasi gratis selama satu jam untuk membantu Mami lebih mudah dalam mengambil solusi keuangan.
Mami Asuransi adalah agen asuransi Allianz terpercaya yang tidak hanya soal menawarkan produk yang tepat, tapi juga sahabat Mami dalam memecahkan persoalan keuangan keluarga.
Jadi, tunggu apalagi? Ayo, konsultasikan masalah Mami ke Mami Asuransi sekarang juga!
